Halaman

Jumat, 20 Juli 2012

Desain Kandang Diplester Miring, Menampung Urine jadi Mudah

Pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk kandang sudah lazim dilakukan oleh petani sejak dahulu. Limbah organik dari ternak kambing yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah urine. Urine mempunyai keunggulan yang bisa digunakan sebagai pupuk, karena mengandung berbagai unsur hara makro utama yaitu N (Nitrogen), Phospat (P), Kalium (K) dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Hasil penelitian Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, urine kambing  mengandung kadar nitrogen (N)  36,90 sampai 37,31 persen, Phospat (P) 16,5-16,8 ppm, dan Kalium (K)0,67-1,27 persen. Menurut Djoni, kandungan nitrogen pada urine kambing sama dengan yang ada pada pupuk SP36, yaitu 36 persen nitrogen, atau tak beda jauh dengan kandungan nitrogen pupuk urea, yakni 45 persen. Dengan demikian, para petani tak perlu repot memikirkan dan membeli pupuk urea, cukup tanaman dipupuk dengan urine kambing. Dua kilogram pupuk urea bisa diganti dan setara dengan 2,5 liter urine kambing. Data menyebutkan, satu ekor kambing menghasilkan 2,5 liter urine per hari dan menghasilkan kotoran (feces) sebanyak satu karung selama dua bulan.
sumber: http://lembahgogoniti.com/artikel/54/80.html



Kami dari Lembah Gogoniti Farm mencoba membuat inovasi teknis untuk menampung urine dengan mudah,  dengan memodifikasi kandang yang semula berlantai tanah dimodifikasi dengan  membuat desain lantai kandang diplester miring. Bagi anda yang merencanakan membuat kandang kambing, sebaiknya merencanakan desain lantai kandang plester miring ini karena mempunyai banyak keuntungan  seperti dibawah ini,
1.    Mempermudah pembersihan kandang karena kotoran terkumpul diatas saluran
2.    Memudahkan dalam menampung urine karena urine terpisah dengan feces
3.    Menambah nilai tambah dari beternak karena urine dapat digunakan bahan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Biologi.
4.    Meningkatkan status kesehatan kambing,  karena kandang setiap hari dalam kondisi bersih dan terhindar dari gas amonia yang dihasilkan oleh feces kambing.
5.    Mengurangi biaya pupuk kimia untuk pupuk Hijauan Pakan Ternak, karena urine dapat menggantikan pupuk urea.
Desain kandang plester miring ini secara ekonomi memang menambah biaya investasi kandang di awal usaha ternak kita. Namun jika kita hitung, tambahan biaya kandang dapat ditutup dari keuntungan baik dari kesehatan kambing maupun keuntungan yang kita dapat dari urine yang ditampung. Urine yang terkumpul dapat diproses menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan pestisida biologi dengan tambahan bahan-bahan organik yang mengandung bahan-bahan aktif yang berkhasiat untuk pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).
Kandang plester ini, kemiringan lantainya  kurang lebih 50 derajat  (lihat gambar  ). Bagian bawah dibuat saluran untuk menampung feces dan mengalirkan urine.  Ukuran keramik 30x30 sesuai dengan lebar saluran tersebut. Kemudian diatas saluran di tutup dengan lantai keramik ukuran 30x30 cm (tidak diplester dengan saluran hanya diletakkan diatas saluran) sehingga terdapat celah untuk aliran urine dari lantai plester yang miring. Untuk menghemat biaya kita bisa membeli keramik sortiran ukuran 30x30 cm dari toko bangunan. Fungsi keramik adalah memudahkan dalam membersihkan feces (kotoran ternak)  karena lantai licin dan mudah bersih jika kita siram dengan air. Kotoran kambing (feces) yang jatuh akan menggelinding dan terkumpul diatas keramik. Fungsi lainnya, urine akan mengalir  melewati celah antar keramik yang ada di atas saluran  dan mengalir ke bak penampung, sehingga antara urine kambing dengan kotoran (feces) kambing  terpisah  sehingga kotoran tidak lembek dan basah karena tercampur dengan urine.



Gambar 1. Lantai Kandang Lembah Gogoniti Farm sebelum diplester miring.


Gambar 2. Lantai kandang Lembah Gogoniti Farm sesudah diplester


Gambar 3. Saluran untuk mengalirkan urine ke bak penampung.
Gambar 4. kemiringan plester sebaiknya 40-600


Gambar 5. Bak penampung urine tempat meletakkan ember penampung urine

Urine yang mengalir di dalam saluran ditampung di bak penampung dengan ember , dengan ditampung dalam  ember akan mempermudah mengumpulkan    ke dalam drum plastik ukuran 160 liter. Di bagian bawah drum  dipasang  kran  untuk mempermudah mengambil urine fermentasi dalam jumlah kecil (lihat gambar 6).
Gambar 6. Drum Plastik Penampung Urine di bagian bawah dipasang kran

Selanjutnya urine yang ditampung dalam drum plastik (lihat Gambar 6.)  difermentasi dengan dekomposer (kami menggunakan merk SUPERDEGRA dan Cyclus)untuk order produk silahkan klik disini dan bahan tambahan lainnya untuk dibuat Pupuk Organik Cair (POC) dan  dibuat pestisida biologi untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (hama dan penyakit tanaman), feces (kotoran kambing) yang ada di atas saluran ditampung dalam tempat khusus untuk memudahkan pembuatan kompos kotoran kambing yang diolah menjadi Pupuk Organik dari feces Kambing . Semoga bermanfaat. (DY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentarnya :